Editor: Administrator
Minggu, 15 Juni 2025  22:16 WIB. Dibaca 77 Kali   WhatsApp   Facebook


DISKOMINFOTIKSAN DUMAI - Grebeg Suro, salah satu tradisi atau upacara adat yang dilakukan oleh masyarakat Jawa dalam rangka menyemarakkan Tahun Baru Islam 1447 Hijriyah kembali digelar di Dumai Kota Idaman.

Acara akbar tersebut rencananya berlangsung pada hari Sabtu, tanggal 28 Juni 2025, dipusatkan di Taman Bukit Gelanggang, Jalan HR Soebrantas, Kota Dumai.

Wali Kota Dumai, H Paisal SKM MARS, mengajak seluruh masyarakat untuk turut hadir dan menyemarakkan kekayaan budaya ini bersama-sama. 

“Grebeg Suro bukan hanya milik masyarakat Jawa, tetapi milik kita bersama sebagai wujud kebhinekaan yang harus terus kita jaga di Kota Dumai,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Dumai, Sugiarto, memberikan apresiasi tinggi terhadap panitia dan masyarakat yang turut menyukseskan acara tahunan ini. 

“Grebeg Suro 2025 bukan sekadar ritual budaya, tapi simbol kuatnya persatuan dan semangat gotong royong warga Jawa di perantauan. Ini contoh nyata bagaimana budaya bisa menjadi kekuatan yang mempersatukan,” tuturnya.

Acara akbar ini bakal dimeriahkan oleh tokoh-tokoh budaya Jawa di Kota Dumai seperti H Sugiman, H Paiman, Islahudin dan menghadirkan tamu spesial dari Jawa Tengah, Nyi Dwi Puspita Ningrum, seorang dalang perempuan yang terkenal dengan kepiawaiannya dalam seni pedalangan.

Masyarakat Dumai dari berbagai latar belakang budaya diharapkan hadir untuk menyemarakkan acara, menyaksikan kirab budaya, pertunjukan wayang, serta menikmati kuliner khas Jawa. 

Grebeg Suro 2025 menjadi bukti nyata bahwa budaya adalah jembatan persatuan dalam keberagaman. Acara ini menjadi momentum penting dalam mempererat tali silaturahmi dan memperkuat keberagaman budaya di Kota Dumai.

Sebagai informasi, Grebeg Suro adalah salah satu tradisi atau upacara adat yang dilakukan oleh masyarakat Jawa. Tradisi ini biasanya diadakan pada bulan Suro atau Muharram dalam kalender Islam, yang merupakan bulan pertama dalam kalender Hijriyah.

Grebeg Suro memiliki makna sebagai bentuk syukur dan permohonan kepada Allah SWT atas nikmat dan keselamatan yang telah diberikan. Tradisi ini juga seringkali diisi dengan berbagai kegiatan seperti ritual keagamaan, pembagian makanan, dan kegiatan budaya lainnya.

Dalam beberapa konteks, Grebeg Suro juga dapat diartikan sebagai peringatan atau perayaan untuk mengenang peristiwa penting dalam sejarah atau kepercayaan masyarakat Jawa. 

Namun, pada umumnya, tradisi ini lebih bersifat sebagai ungkapan rasa syukur dan permohonan keselamatan bagi masyarakat yang melaksanakannya.






Semua Berita

Berita Lainnya

Dorong Optimalisasi PAD Pajak Barang dan Jasa Tertentu atas Tenaga Listrik (PBJT-TL), KPK RI Gelar Rakor dan Supervisi Virtual Bersama Pemerintah Daerah Wilayah I

DISKOMINFOTIKSAN DUMAI - Sekretaris Daerah Kota Dumai H Indra Gunawan bersama Kepala Perangkat Daerah (PD) terkait dilingkungan Pemerintah Kota Dumai...

Ayo Daftar Bujang Dara Dumai 2025! Simak Syarat dan Ketentuannya

DISKOMINFOTIKSAN DUMAI - Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Diskopar) Kota Dumai kembali membuka pendaftaran pemilihan Bujang Dara Kota...

Pimpin Apel Pagi di TBG, Sekda H Indra Gunawan Apresiasi Respon Cepat Personil Damkar dan Penyelamatan Kota Dumai

DISKOMINFOTIKSAN DUMAI - Apel pagi Aparatur Sipil Negara (ASN), Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), dan Non ASN di lingkungan...