DISKOMINFOTIKSAN DUMAI - Pemerintah Kota Dumai melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Kota Dumai bersama lembaga yang memiliki perhatian terhadap perlindungan anak di Kota Dumai mengelar aksi Kampanye Perlindungan Perempuan Dan Anak dengan tema "Pencegahan Perkawinan Usia Anak", Ahad (29/10/2023).
Kegiatan yang dihadiri Wali Kota Dumai dalam hal ini diwakili Asisten III (Administrasi Umum) Sekretariat Daerah (Setda) Kota Dumai, H. Muhammad Syafie tersebut, dipusatkan di Jalan H.R. Soebrantas, area Taman Bukit Gelanggang.
Aksi kampanye diwarnai dengan sosialisasi kepada para pengunjung car free day (CFD). Terlihat, para peserta aksi turun ke jalan membawa poster dan flyer yang berisikan "Pencegahan Perkawinan Usia Anak", sebagai bentuk pernyataan tegas menolak pernikahan usia dini.
Dijelaskan Kepala Dinas PPPA Kota Dumai, Maini Asna, SKM, M.Si bahwa aksi kampanye ini merupakan upaya edukasi penyebarluasan informasi terkait pentingnya usia pernikahan, yang dilakukan di ruang publik guna mendapatkan banyak respon masyarakat yang peduli untuk turut serta melakukan pencegahan.
"Pernikahan dini memiliki banyak dampak negatif bagi yang melakukannya baik pria ataupun bagi wanita dalam berbagai aspek seperti kesehatan, psikologi, dan mental seperti akan terjadinya kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan stunting. Jika terjadi perceraian bagi anak perempuan, kami khawatir akan memunculkan pekerjaan negatif seperti PSK anak," ungkapnya.
Dalam kesempatan ini, ia mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat untuk terus berpartisipasi dalam upaya pencegahan terhadap salah satu isu yang masih kerap terjadi di Kota Dumai, yakni praktik perkawinan anak usia dini.
"Semoga dengan adanya aksi kampanye ini, masyarakat luas dapat memahami lebih dalam terhadap isu terkait dan mengetahui bagaimana cara pencegahannya dari hal-hal terkecil,” tuturnya.
Sementara itu, Asisten III Setdako Dumai, H. Muhammad Syafie menyambut baik pelaksanaan aksi tersebut. Menurutnya, kegiatan kampanye ini perlu dilakukan secara masif karena berdampak positif terhadap peningkatan kesadaran masyarakat luas betapa pentingnya pencegahan perkawinan usia anak.
"Kegiatan ini dapat menjadi informasi bagi para orang tua, agar anak-anak dapat memperoleh haknya dalam bidang pendidikan, kesehatan, sosial maupun agama secara optimal, hingga akhirnya mereka siap menuju ke jenjang pernikahan," tuturnya
Terakhir, Asisten III berharap kedepanya kegiatan ini dapat terus berlanjut lagi, dan tentunya dapat memberikan edukasi kepada para orang tua, khususnya bagi generasi muda di Dumai Kota Idaman.
