DISKOMINFOTIKSAN DUMAI - Pemerintah Kota Dumai melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) berkolaborasi dengan Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Dumai menggelar 'Sosialisasi Penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif (Napza)'.
Sosialisasi yang di pusatkan di Balai Sri Bunga Tanjung (Pendopo) itu, diikuti peserta yang terdiri dari anggota Pokja 1 TP PKK Kota Dumai, TP PKK Kecamatan, TP PKK Kelurahan sejumlah 80 orang per Kecamatan se Kota Dumai.
Kegiatan ini dibagi menjadi 3 sesi selama 2 hari kedepan, yakni pada hari Senin dan Selasa, 9-10 Desember 2024.
Ketua TP PKK Kota Dumai Hj Leni Ramaini saat membuka secara resmi acara sosialisasi menjelaskan bahwa dewasa ini, permasalahan narkotika memang sangat mengkhawatirkan.
Tindak kejahatan Napza menjadi ancaman kemanusiaan yang harus perangi bersama, secara all out, tidak setengah-setengah karena Napza bisa membinasakan individu, keluarga, masyarakat dan bahkan sebuah bangsa.
"Kejahatan Napza dapat diberantas, tapi harus dengan jurus-jurus yang sistematis, terkoordinasi, terpadu dan memerlukan komitmen semua pihak. Tidak dapat diberantas hanya dengan pendekatan represif, atau penegakan hukum saja, tetapi harus dilawan juga dengan pencegahan," ungkap Hj Leni.
Lebih lanjut disampaikan Hj Leni, kegiatan kolaboratif ini merupakan upaya kongkrit dalam menciptakan keterpaduan cegah Napza.
"Manfaatkan momen ini untuk menambah wawasan dan edukasi tentang bahaya Napza, sehingga ibu-ibu sekalian mampu memberikan pencegahan dini kepada keluarga dari bahaya narkoba," tuturnya.
Ia juga berpesan kepada berbagai pihak untuk berpacu mengadakan seminar-seminar, program-program, yang ditujukan bagi masyarakat dan generasi muda guna mencegah barang haram ini beredar luas di Kota Dumai.
Sementara itu, Kepala Dinkes Dumai dalam hal ini diwakili Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Shintia Riza dalam laporannya mengungkapkan, tujuan dilaksanakannya kegiatan Sosialisasi Penyalahgunaan Napza untuk meningkatkan pemahaman jajaran TP PKK se Kota Dumai.
"Menjadi organisasi yang paling dekat di tingkat rumah tangga, para kader PKK harus dibekali pengetahuan. Jika ibu-ibu tidak tahu ciri-ciri pengguna narkoba, kader tidak bisa berupaya mengatasi atau mencegah hal tersebut. Begitu juga sebaliknya, jika kader paham, paling tidak bisa melapor kepada pihak berwenang," katanya.
Menurutnya, segenap kader mempunyai tanggung jawab untuk melakukan pencegahan penyalahgunaan narkoba serta mensosialisasikan kepada seluruh lapisan masyarakat terutama kepada pelajar dan mahasiswa.
"Keluarga merupakan pondasi pertama dari tatanan masyarakat. Jika pondasinya kokoh, maka masyarakatnya juga kokoh. Jika setiap keluarga khususnya di Kota Dumai mampu mengokohkan seluruh anggotanya agar tidak terjerumus ke dalam penyalahgunaan narkoba, maka Dumai sebagai Kota Bersih dari Penyalahgunaan Narkoba benar-benar dapat terwujud," pungkasnya.
Sebagai informasi tambahan, sosialisasi kali ini menghadirkan narasumber yang berkompeten dibidangnya, yaitu Penyuluh Narkoba Ahli Pertama dari BNNK Dumai Eko Pranata, utusan dari Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kota Dumai Rudy Samson, dan Wakil Ketua Pokja I TP PKK Kota Dumai Joelidar.